Shangri-La Jakarta Hadirkan Wedding Open House Bertema Adat Sulawesi "A Journey of Love and Tradition"

Fimela.com, Jakarta Shangri-La Jakarta, hotel bintang lima yang berlokasi strategis di pusat kota, kembali menghadirkan wedding open house bertema tradisi Nusantara. Bertajuk "A Journey of Love and Tradition”, acara ini menjadi yang pertama setelah enam tahun absen sejak 2018.

Dengan menggandeng vendor-vendor berpengalaman di bidang pernikahan tradisional, yang salah satunya adalah Adhyakti Wedding and Private Event Planners, Sanggar Tamalate Jakarta, dan desainer Dimas Singgih, wedding open house ini akan mengusung keindahan budaya Sulawesi sebagai fokus utama.

Roro Maheswari, pendiri Adhyakti Wedding and Private Event Planners, menyampaikan , budaya Sulawesi dipilih untuk memberikan warna segar dan unik dalam pameran ini. Dengan ciri khas baju adat yang kaya akan warna-warna cerah dan berani, suasana pernikahan dijamin penuh keceriaan. Budaya Sulawesi memiliki daya tarik yang kuat untuk menghadirkan pernikahan yang penuh makna sekaligus estetika.

"Dengan tema Journey of Love and Tradition, kami mengangkat tradisi dari Indonesia Timur, khususnya adat Sulawesi. Biasanya budaya yang diangkat itu dari Indonesia Barat, sementara kita punya kekayaan dari Sabang sampai Merauke. Kami sepakat memilih Sulawesi untuk memberikan warna baru dalam dunia pernikahan tradisional," kata Roro Maheswari selaku Founder dari Adhyakti Wedding and Private Event Planners dalam konferensi pers (5/12) di Hotel Shangri-La Jakarta.

Dimas Singgih: Menyegarkan Busana Tradisional untuk Anak Muda

Dimas Singgih, desainer mode terkemuka, juga menyampaikan pandangannya tentang keunikan budaya Sulawesi yang menjadi inspirasi karyanya.

"Saya terakhir membuat baju Sulawesi adalah untuk Erina Gudono yang ia kenakan di IKN beberapa waktu lalu. Tantangannya adalah bagaimana baju adat ini bisa diterima anak muda," ungkap Dimas.

Dalam hal ini, Dimas berkolaborasi dengan Daeng Asseng dari Sanggar Tamalate Jakarta untuk menciptakan busana pengantin yang terinspirasi dari kekayaan budaya Sulawesi Selatan. Spesialnya, rancangan busana ini mengambil inspirasi dari Pisang Ijo, makanan khas Makassar yang ikonis.

"Warna hijau, kuning, dan fuchsia dari Pisang Ijo, saya kombinasikan dengan motif sulaman floral, potongan slim fit pada rok, serta tambahan fringe pada selendang supaya terlihat lebih modern dan relevan untuk anak muda,” lanjut Dimas.

Menurut Dimas, warna-warna vibrant seperti hijau, kuning, dan fuchsia yang menjadi ciri khas adat Sulawesi Selatan sangat relevan dengan selera anak muda masa kini. Kombinasi tersebut tidak hanya merepresentasikan kekayaan tradisi, tetapi juga memberikan sentuhan modern yang segar, sehingga tetap memikat dan sesuai dengan tren pernikahan zaman sekarang.

Menjaga Warisan Leluhur untuk Generasi Mendatang

Daeng Asseng dari Sanggar Tamalate Jakarta menegaskan pentingnya melestarikan tradisi pernikahan Indonesia. Ia berharap generasi muda semakin menghargai dan mempertahankan warisan budaya yang kaya ini.

Wedding Open House bertajuk "A Journey of Love and Tradition" akan berlangsung di ruang Ceria Room dan Poolside Garden yang elegan, menampilkan kombinasi sempurna antara pesona tradisional Indonesia dan keramahan kelas dunia khas Shangri-La Jakarta.

Selama dua hari, acara ini akan dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan menarik, termasuk tarian adat Pakarena, ritual pernikahan Makassar seperti Mappasikarawa, Mappacci, dan Mappasali (siraman), serta talk show bertema “Apa Arti Sebuah Pernikahan?”. Selain itu, akan ada ulasan khusus tentang busana pengantin dari Polewali Mandar yang semakin memperkaya pengalaman para pengunjung.

Untuk para calon pengantin, jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan dirimu sekarang melalui RSVP dan nikmati pengalaman tak terlupakan pada A Journey of Love & Tradition Wedding Open House pada Sabtu dan Minggu, 7-8 Desember 2025, mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.